5 Tips Menjaga Pola Makan Saat Lebaran Tiba
“Lebaran tiba, mari makan sepuas-puasnya!” Siapa yang setuju dengan
ungkapan tersebut? Apakah sahabat domarai salah satunya? Well, Lebaran memang
merupakan hari raya umat muslim yang diperingati setiap tanggal 1 Syawal
setelah selesai menunaikan ibadah puasa selama satu bulan pada bulan Ramadhan,
yang ditandai dengan tidak adanya puasa pada hari tersebut. Namun demikian
tidak lantas sesuka hati memakan apa saja yang terhidang di meja makan. Ingat,
makanan lezat belum tentu sehat jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebab
itu, kita harus pandai-pandai mengatur pola makan kita saat lebaran tiba.
Tidak Lapar Mata
Masyarakat Indonesia memiliki tradisi untuk menyantap menu spesial pada hari raya Idulfiri, yakni ketupat atau lontong yang dipadukan dengan opor atau rendang. Tradisi ini tidak buruk untuk tetap dilestarikan, namun yang perlu diingat adalah cara kita mengontrol diri untuk tidak makan secara berlebih-lebihan. Ingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Dilansir dari halodoc.com disebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan dapat meningkatkan tekanan darah, asam lambung, dan tentu saja kolesterol. Selain itu juga dapat memicu gangguan jantung serta mengakibatkan resiko terserang stroke.
Batasi Konsumsi Jenis Makanan Tertentu
Lebaran tidak luput dengan adanya tradisi saling berkunjung
(silaturrahim) ke sanak famili maupun teman. Tradisi tersebut secara tidak
langsung mewajibkan masyarakat menyediakan makanan ringan untuk disuguhkan
kepada tamu-tamu yang berdatangan. Jikalau pada setiap rumah terdapat jenis
makanan yang sahabat domarai sukai, jangan lantas ‘lupa diri’ untuk
menikmatinya terus dan terus.
Misalnya saja kalian suka makan makanan manis seperti nastar, putri
salju, cookies, wafer dapat menyebabkan kerusakan gigi, diabetes, tekanan darah
tinggi, serta perut kembung. Jajanan asin seperti sumpia, emping, keripik, stik
dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, resiko terkena stroke, serangan
jantung, serta gangguan pada ginjal. Minuman bersoda dapat menyebabkan gangguan
pada ginjal dan hati, kerusakan gigi, serta meningkatkan asam lambung.
Tips yang dapat diterapkan ketika berkunjung saat lebaran yakni memilih suguhan yang berbeda pada setiap rumah dan dalam porsi yang cukup atau tidak berlebihan.
Berhenti Makan Sebelum Kenyang
Adanya makanan yang melimpah ruah saat lebaran membuat kita kadang ‘lupa
diri’. Ingin rasanya menikmati semua makanan yang tersedia. Namun ingatlah
selalu kesehatan yang harus kita utamakan. Oleh karena itu, sediakan 1/3 ruang
di dalam perut untuk makanan, 1/3 untuk minuman, serta 1/3 ruang untuk udara.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaklah sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.” (HR. Ahmad bin Hambal)
Anjuran membatasi konsumsi makanan tersebut supaya kita tetap bisa beraktivitas dengan nyaman karena perut tidak kekenyangan dan tidak pula ada alasan untuk bermalas-malasan.
Imbangi Santapan dengan Sayur dan Buah
Pada dasarnya manusia makan tiga kali dalam sehari. Tidak mengapa untuk
menyantap makanan bersantan pada saat lebaran, namun yang harus diperhatikan
adalah mengimbangi menu makanan kita dengan sayur dan buah. Upaya tersebut untuk
mencukupi kebutuhan serat dalam tubuh kita.
Tips yang bisa kalian coba adalah:
- makan buah terlebih dahulu sebelum makan besar supaya porsi untuk makan makanan bersantan tidak banyak.
- makan makanan bersantan hanya satu kali dalam sehari, itupun tidak banyak mengambil kuahnya. Selebihnya diselingi dengan konsumsi sayur-sayuran seperti sayur bening, tumis sayur, atau cap cay.
Minum Air Putih yang Banyak
Saat lebaran tiba terkadang banyak yang menyediakan suguhan berupa minuman
manis dan bersoda. Perlu kita ingat bahwa minuman manis memiliki kandungan gula
dan kalori yang tinggi sehingga tidak baik bagi tubuh jika dikonsumsi secara
berlebihan. Oleh sebab itu, konsumsi air putih yang banyak baik bagi tubuh karena
tidak mengandung gula dan kalori serta membuat kita merasa kenyang lebih lama. Selain
itu, banyak konsumsi air putih dapat mengeluarkan racun atau limbah dalam
tubuh.
Menjaga pola hidup sehat tidak dilakukan ketika sudah terserang
penyakit, melainkan justru saat kita masih diberikan kesehatan oleh Allah swt
Yang Maha Kuasa. Nikmat sehat itulah yang harus senantiasa kita jaga. Semoga bermanfaat.
Referensi
https://www.halodoc.com/artikel/5-bahaya-akibat-konsumsi-santan-berlebih