Berserah atau Menyerah
Domarai.com - Kata pasrah dan menyerah secara sekilas terlihat sama. Namun jika kita kaji lebih dalam maka kedua kata ini memiliki makna yang berbeda. Melansir dari indonesiaone.org dalam artikelnya memaknai bahwa berserah memiliki sifat aktif sedangkan menyerah memiliki sifat pasif. Hmm aktif dan pasif? kok bisa ? Yuk kita ulas berikut ini.
Secara umum berserah merupakan suatu sifat tidak menyerah ataupun pasrah dengan kondisi terpuruk sekalipun. Disisi lain juga memiliki keyakinan yang kuat bahwa situasi seburuk apapun yang sedang dihadapi bisa terwati jika berusaha. Keyakinan yang kuat jika setelah situasi buruk ini berlanjut maka akan mendatangkan sesuatu yang baik bagi kita.
Disisi lain orang yang berserah selalu berucap syukur dan mengandalkan Tuhan dalam setiap hal yang kita lalui. Kita akan merasa semua yang kita lakukan tak ada apapanya dalam mencapai suatu hal. Semuanya atas kuasa Tuhan yang menciptakan segala sesuatunya. Sangat mempercayai bahwa Tuhanlah yang memberikan kita jalan keluar dari hal yang tidak disangka.
Sifat menyerah tentu berkebalikan dengan berserah. Sifat ini akan selalu pasrah dalam kondisi apapun tanpa berusaha melewatinya. Pada kondisi ini memungkinkan kita memiliki perasaan bahwa masalah yang kita hadapi, merupakan masalah paling berat daripada masalah orang lain. Sehingga perkataan ini membuat dirimu buntu dan berusaha untuk melarikan diri dari masalah.
Orang yang menyerah akan condong menganggap Tuhan tidak adil terhadap diri kita. Selalu berfikiran negatif dan bertaka-kata yang tidak semestinya terhadap Tuhan. Selalu berkata ini NASIB yang buruk, kenapa aku yang tertimpa. Selalu membanding-bandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain, tanpa mau belajar dan berusaha. Padahal kebahagiaan yang orang lain rasakan adalah buah dari kerja keras mereka.
Jadi setelah kita memahami secara umum, mari kita bahas dalam sudut pandang Islam.
Berserah memiliki makna berusaha secara maksimal dengan usaha dan do'a, dan menyerahkan Hasilnya kepada Allah. Hasil yang kita pasrahkan kepada Allah tentu tidak selalu seperti yang kita inginkan. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Menyerah akan mendekatkan kepada keputusasaan. Berusaha dengan biasa-biasa saja belum maksimal dan menyerhakn diri kepada keadaan. Biarkan seperti air mengalir, mungkin pepatah itu yang menggambarkan bahwa kita menyerah.
Padahal Allah telah memerintahkan kita untuk tidak berputus asa dengan keadaan kita. Apapun yang terjadi laksanakan perintah Allah.
Allah Befirman :
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَايْـئَسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ؕ اِنَّهٗ لَا يَايْـئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” [QS. Yusuf: Ayat 87]
Firman Allah sangatlah tegas bahwa berputus asa atau menyerah sangat dilarang oleh Allah. Bahkan akan dicap sebagai orang kafir. Sangat mengerikan.
Dalam surat lain Allah berfirman.
قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖۤ اِلَّا الضَّآلُّوْنَ
Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat,” (QS. Al-Hijr: Ayat 56)
Sama halnya dengan surat ini. Allah menganggap orang yang berputus asa adalah orang yang sesat.
Allah Berfirman:
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ؕ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: Ayat 53)
Pada surat ini dijelaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa semuanya. Jadi jangan sampai kita berputus asa dari rahmat Allah yang tanpa kita sadari setiap waktu setiap saat adalah rahmat dari Allah.
Sehingga menyerah dan berputus asa adalah sangat dilarang oleh Agama bahkan dicap sebagai orang kafir dan orang sesat. Ulasan diatas menitik beratkan kepada menyerah yang sangat berlawanan dengan berserah.
Jika sahabat domarai menemui masalah, dapat mengoreksi diri apakah tindakan yang kita lakukan termasuk berserah atau menyerah. Tentu hal ini harus kita pelajari agar kita tidak menjadi orang yang kafir atau orang yang sesat. Saat kita memang dalam kondisi yang sangat buruk dan rendah. Sahabat domari perlu mengingat Firman Allah
Bahwa Allah tidak akan pernah membebani seseorang di luar batas kemampuannya. (QS. Al-Baqarah : 286)
Allahuakbar. Semua masalah yang kita hadapai telah Allah sesuaikan bahwa kita dapat menyelesaikannya. Maka Selalulah berbaik sangka terhadap Allah. Bahwa Allah adalah Tuhan yang mengatur sesuatunya dari yang Allah ciptakan. Semoga sahabat doarai semua terhindar dari sifat putus asa dan menyerah. Serta dimudahkan dalam berserah saat mendapati masalah yang berat. Semoga artikel ini bermanfaat. Yuk baca artikel lainnya.
Wallahu’alam bisshowab